Analisis Rancangan
Perencanaan Pembelajaran Model ASSURE
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr.
Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama
: Winda Nurutami
NIM
: 2014820233
PGSD
V
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
KAMPUS D BEKASI
2016
ANALISIS RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE
FIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta Kampus D Bekasi
ABSTRACT
Education today has grown rapidly
and thus require a learning model in the implementation. Model ASSURE is a
learning model is a formulation for Teaching and Learning Activities (KBM) or
also called class-oriented model. This model is one of the clues and planning
can help to how to plan, identifying, defining objectives, selecting methods
and materials, as well as evaluation. The ASSURE Model is a reference for
educators in teaching learners in learning planned and arranged systematically
by integrating technology and media so that learning becomes more effective and
meaningful to learners. Learning to use the ASSURE model has several stages
that could help the realization of effective learning and meaningfully for
learners.
1.
PENDAHULUAN
Pengenalan Model ASSURE
adalah satu model pengajaran yang di bentuk oleh R.Heinrich,M.Molenda,J.Russell
dan S.Smaldino. Perancangan pengajaran dan pembelajaran akan jadi lebih baik
dan berhasil apabila guru menjadikan model ini sebagai panduan pengajaran
mereka kerana berfokus kepada perancangan pengajaran dalam situasi bilik darjah
dan ditujukan kepada setiap pelajar. Model rancangan ini dibina secara
sistematik bagi memastikan penggunaan alat dan bahan bantuan mengajar memberi
kesan optimum dalam proses mencapai objektif yang ditetapkan bagi satu
pengajaran dalam bilik darjah.Malah penyerapan pengunaan teknologi dalam kaedah
pengajaran ini mampu membantu murid untuk lebih mengusai mata pelajaran
tersebut. Memahami bagaimana penggunaan teknologi tersebut digunakan dalam
kaedah pengajaran dan pembelajaran, kita perlu juga mengetahui tentang apa itu
rancangan mengajardan Model Assure.
ASSURE yang direka bentuk adalah
merangkum enam elemen utama yiaitu a) A = Analyse Learner ( Analisis Pelajar )
b) S = State objective ( Nyatakan Objektif atau Tujuan dan Sasaran) c) S =
Select,Modify or make media ( Pilih strategi, Media Dan Bahan ) d) U = Utilise
Media and Material ( Gunakan Media dan Bahan ) e) R = Require Learner
Participation (Dorong Penglibatan Pelajar atau partisipassi siswa) f) E =
Evaluate and Revise ( Menilai Dan perbaikan)
A. TAHAPAN TAHAPAN MODEL ASSURE
Tahapan tersebut menurut Smaldino
merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut:
1. ANALYZE
LEARNER
(Analisis Pembelajar)
Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari
diri pembelajar yang meliputi :
a) General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat
ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat
perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel
konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang
tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b) Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal
pembelajar)
Dalam merancang suatu pembelajaran
agar penyamapain materi pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta
didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c) Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap
pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam permaknaan
pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi
ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang
dimiliki peserta didik, yaitu:
1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat
seperti membaca.
2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna
oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius.
3. Gaya belajar kinestetik (melakukan),
yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan
sendiri.
2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan
Tujuan)
Diharapkan peserta didik dapat
memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam
merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari
strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
a) Pentingnya Merumuskan Tujuan dan
Standar dalam Pembelajaran
b) Tujuan Pembelajaran yang
Berbasis ABCD
Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai
berikut:
- A = audience, Pembelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
- B = behavior, Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.
- C = conditions, Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini.
- D = degree, Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil.
Ada empat kategori pembelajaran :
1.
Domain
Kognitif
Domain kognitif, belajar melibatkan
berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik sebagai verbal
/ informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual.
2.
Domain
Afektif
Dalam domain afektif, pembelajaran
melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3.
Motor Domain
Skil
Dalam domain ketrampilan motorik,
pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti fisik.
4.
Domain
Interpersona
Belajar melibatkan interaksi dengan
orang-orang.
c) Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
3.
SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media
dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat
pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan
teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media
dan bahan ajar.
a) Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajarn
disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga
memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung
pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat terlebih dahulu menentukan metode
yang tepat.
b) Memilih Teknologi dan Media yang
sesuai dengan Bahan Ajar
Bentuk media adalah bentuk fisik
dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagai
contoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor)
video (gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik, teks, dan
barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalam
bentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan.
Memilih format media dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran
menurut Smaldino
- Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
1. Memilih Materi yang tersedia
·
Melibatkan
Spesialis Teknologi/Media
·
Menyurvei
Panduan Referensi Sumber dan Media
2. Mengubah Materi yang ada
3. Merancang Materi Baru
4. UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan
Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan
yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a) Mengecek bahan (masih layak pakai
atau tidak)
b) Mempersiapkan bahan
c) Mempersiapkan lingkungan belajar
d) Mempersiapkan pembelajar
e) Menyediakan pengalaman belajar
(terpusat pada pengajar atau pembelajar)
5. REQUIRE
LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan
Partisipasi Peserta Didik)\
Tujuan utama dari pembelajaran
adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita
tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki
pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan
dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang
dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima
umpan balik informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar.
6. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi
dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek
yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan
perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
- Penilaian Hasil Belajar Siswa,
·
Penilaian
Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
·
Penilaian
Hasil Belajar Portofolio
·
Penilaian
Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
- Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
- Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
A. MANFAAT ASSURE MODEL DALAM
PEMBELAJARAN
Model ASSURE dicetuskan oleh
Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk.
Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007).
Satu hal
yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran
secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan
pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di
kelas. Model pembelajaran ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan
menggunakan berbagai jenis media.
Secara
sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk
diterapkan.
- Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
- Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
- Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
4. PEMBAHASAN
Contoh Perencanaan Pembelajaran MODEL ASSURE
1.
Analyze Learners
Langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan
menganalisis karakteristik siswa berdasarkan hasil belajar. Menurut Piaget,
bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif peserta didik. Siswa pada kelas IV SD yang berusia sekitar 9-10 tahun,
dalam tahapan operasional kongkret menurut teori perkembangan kognitif yang
dikemukakan Piaget, dimana dalam tahap ini anak akan dapat mengurutkan,
mengklasifikasikan, serta penghilangan egosentrisme (memandang dalam sudut
pandang orang lain).
Melalui
pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak dapat belajar aspek-aspek penting
dalam proses sosialisasi seperti : belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok,belajar setia kawan,belajar tidak tergantung pada orang dewasa di
sekelilingnya,mempelajari perilaku yang dapat diterima oleh
lingkungannya,belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing secara sehat
bersama teman-temannya, belajar bagaimana bekerja dalam kelompok,belajar
keadilan dan demokrasi melalui kelompok. Karakteristik ini membawa implikasi
bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk
bekerja atau belajar dalam kelompok.
Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus pebelajar yang dapat diamati :
a.
Motivasi
Belajar : Sedang, dapat diketahui dari kegiatan apersepsi dan proses
pembelajaran yang berlangsung, dimana tidak semua siswa mampu memahami
pelajaran.
b.
Gaya
Belajar : Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang kita rasakan secara
psikologis dan emosional saat berinteraksi dengan lingkungan belajar. Pebelajar
di kelas memiliki tipe belajar yang heterogen, dan adanya kejenuhan serta
kurang semangatnya dalam proses belajar namun secara umum memiliki tipe belajar
kinestetik, sehingga memerlukan perpaduan berbagai media pembelajaran.
2.
States Objectives (Menetapkan
Standar dan Tujuan)
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Standar atau tujuan yang akan dicapai
disesuaikan dengan Kurikulum yang tertuang di dalam silabus,dan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi : Memahami Hakikat
Metamorfosis Hewan
2. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi ruang lingkup metamorfosis hewan.
3. Indikator :
a.
Mendeskripsikan
metamorfosis hewan
b.
Mengidentifikasi
proses metamorfosis hewan
c.
Menganalisis
bagian dari metamorfosis katak dan kecoa
4. Tujuan
Pembelajaran : Melalui pembelajaran ini
peserta didik dapat :
a.
Mendeskripsikan
metamorfosis hewan
b.
Mengidentifikasi
proses metamorfosis hewan
c.
Menganalisis
bagian dari metamorfosis katak dan kecoa
3. Select
Methods, Media and Materials
Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi yang baik untuk
mengelola kelasnya. Metode dalam suatu pembelajaran sangatlah menentukan hasil.
Jika metode yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan maka proses
pembelajaran tersebut dapat tercapai tujuannya. Maka dari itu, guru harus
memilih suatu metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
Ø Memilih
Metode
Metode
Ceramah adalah merupakan
salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam prosesbelajar
mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan.
Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian
pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Hal ini
sejalan dengan pendapat Sudirman (1987:120) yang mengartikan bahwa “metode tanya jawab adalah
cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru.” Sementara itu, dalam Petunjuk
Teknis Kurikulum 1994 (1996:26) dinyatakatan bahwa “metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar atau menyajikan
materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut.
Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran
yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi
pelajaran dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Mind map dikembangkan
oleh Tony Buzan (2002) sejak akhir tahun 1960-an sebagai cara untuk mendorong
peserta didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. Iwan
Sugiarto (2004: 75) mengemukakan “pemetaan pikiran (mind mapping) adalah
teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang
dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah
memahaminya”. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak
kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami
masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Hasil mind mapping berupa mind
map.
Hal diatas sesuai
dengan karateristik siswa SD kelas IV. Melalui pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak
dapat belajar aspek-aspek penting dalam proses sosialisasi.
Ø Memilih Media
Tahap
pemilihan media terdapat pada tahap ketiga pada pembelajaran yang menggunakan
model ASSURE. Select Strategise, Technology, Media and Material (Memilih
strategi, teknologi, Media dan Bahan Ajar). Pada tahapan ini guru memilih
Strategi apa yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Memilih
teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang
yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus
mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Ketika kita telah
memilih strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, selanjutnya
menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan. Langkah ini melibatkan tiga
pilihan:
1)
Memilih
materi yang sudah tersedia dan siap pakai pada mata pelajaran IPA
2)
Mengubah
atau Modifikasi materi yang ada dalam segi penyampaian dan pelaksanaan
3)
Merancang
materi dengan desain baru.
Bagaimanapun
caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai
dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar. Dalam hal ini penulis memilih
metode yang bervariasi agar hasil yang dihasilkan optimal. Metode yang
digunakan adalah presentasi, demonstrasi, diskusi aktif, pembelajaran
berdasarkan masalah. Media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan
metode atau strategi yang telah dipilih. Adapun media yang digunakan adalah :
Media PowerPoint.
Penggunaan
Microsoft powerpoint ini lebih dikarenakan keuntungan yang dimiliki oleh
piranti lunak tersebut yaitu :
· Mudah dibuat dan digunakan.
· Mendukung penyertaan multimedia.
· Mendukung interaktivitas.
· Menghasilkan format yang beragam.
· Dapat diintegrasikan untuk seluruh
mata pelajaran
Dalam
powerpoint untuk kalangan anak SD dapat menyertakan clipart dan gambar ataupun
flowchart ke dalam powerpoint untuk mengurang penggunaan kata-kata. Kemudian
transisi dapat disederhanakan bahkan dibuat tanpa suara agar tidak mengalihkan
perhatian siswa pada suara dan animasi yang digunakan. Linearitas dapat diatasi
dengan menggunakan hyperlink. Proses perancangan sebuah media visual dan teks
melalui perangkat lunak Microsoft powerpoint ini yang dalam penyajiannya akan
diproyeksikan melalui LCD proyektor. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan
diantaranya adalah: PC atau laptop, software Microsoft powerpoint, dan LCD
proyektor. Perancangan media ini dibuat untuk menyampaikan salah satu materi
tentang perkembenagan dan proses metamorfosis hewan seperti katak dan kecoa
pada kelas IV SD.
4.
Utilize Media and Materials
Langkah
berikutnya adalah penggunaan media dan bahan ajar oleh siswa dan guru. Salah
satu upaya untuk peningkatan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara
efektif untuk mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar.
Langkah
kedua adalah menentukan jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran
yaitu Media Power Point, dengan beberapa pertimbangan yaitu : Sesuai dengan
analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dengan karakteristik
perkembangan siswa dan kelengkapan alat pembelajaran, dengan kemajemukan
(heterogen) siswa, dan tipe belajar yang cenderung cepat bosan sehingga perlu
disajikan strategi pembelajaran yang aktif dengan mengkombinasikan metode
penyampaian seperti presentasi. Dengan powerpoint bisa meningkatkan motivasi
siswa, karena dapat memadukan unsur tampilan yang lebih menarik. Dengan power
point dapat mengkonkritkan peta pemikiran siswa sehingga dapat terarah kepada
materi pembelajaran yang real. Ketersediaan sarana pendukung untuk presentasi
di sekolah, seperti perangkat LCD Proyektor.
5. Learners
Participation
Tahapan
kelima perencanaan dan penggunaan media menurut Heinich dan kawan-kawan ini
adalah meminta respon (tanggapan) dari siswa tentang media pembelajaran yang
telah digunakan selama kegiatan pembelajaran di kelas mereka.
Partisipasi berisi kegiatan
siswa dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebelum memulainya proses
pembelajaran siswa masuk kedalam kelas dan dibiasakan dengan
meletakkan sepatunya di rak sepatu yang sudah disiapkan oleh sekolah, dan
memberi salam kepada guru. Pada
kegiatan awal guru mengkondusifkan kelas dengan memerintahkan ketua kelas untuk
memimpin doa terlebih dahulu dengan keperacayaan agama masing-masing dan
melakukan pendekatan antara guru dengan siswa. Sebelum dimulainya proses
pembelajaran guru memotivasi siswa agar siswa lebih semangat dan nyaman pada
saat belajar. Guru
menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar siswa yaitu siswa dapat
menjelaskan metamorfosis hewan baik metamorfosis sempurna atau tidak sempurna.
Setekah itu, guru menginformasikan metode pembelajaran yang digunakan yaitu
metode Assure dengan menggunakan presentasi langsung metamorfosis hewan melalui
presentasi power point. Guru menjelaskan aturan-aturan yang akan dikerjakan
oleh siswa dalam metode mind mapping.
Setelah melakukan kegiatan awal kegiatan inti. Sebelum memulai
pelajaran siswa disuruh membaca materi pelajaran kemudian memotivasi peserta
didik dan mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik menjawab pertanyaan
guru melalui pertanyaan. Siswa menulis topik yang akan dipelajari, guru meminta
peserta didik memahami proses metabolisme dari gambar yang ditayangkan. Guru
menerangkan materi pelajaran berdasarkan presentasi mengenai metamorfosis hewan
dengan media Power Point dan menyimpulkan materi pelajaran. Selain menerangkan
guru juga membimbing peserta didik menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan
konseptual yang harus diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran.
Pada
kegiatan pentup (kegiatan akhir), guru membimbing siswa untuk merangkum inti
dari pelajaran. Setelah itu guru menugaskan peserta didik mencari artikel
mengenai metabolisme hewan. Dengan adanya gambar juga
diharapkan siswa dapat belajar secara kongkret, karena dapat melihat secara
langsung sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap proses belajar mengajar. Tahap akhir siswa bersama guru
melakukan tanya jawab sehubungan dengan kompetensi yang diperoleh siswa pada
saat pembelajaran. Kemudian siswa diberikan tugas mengenai materi metamorfosis
hewan sehubungan dengan materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini dilakukan
oleh guru dengan tujuan agar siswa mampu mengkonstruksi konsep sehingga mampu
mengkaitkan dengan kehidupan nyata serta siswa menjadi lebih kreatif dengan
membuat ringkasan melalui gambar-gambar yang mereka buat sendiri sehingga lebih
mudah untuk siswa memahami materi yang diajarkan. Selain itu, hal yang
dilakukan oleh guru bertujuan untuk siswa bisa menumbuhkan nilai karakter
antara lain jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
6. Evaluate and revise
Komponen
terakhir model ASSURE untuk pembelajaran yang efektif adalah evaluasi dan revisi. Dalam
proses belajar mengajar, evaluasi tak hanya perlu dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar. Evaluasi atau penilaian juga perlu dilakukan untuk menilai proses
pengajaran yang telah dilakukan oleh guru. Evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar bisa digunakan untuk acuan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar siswa, untuk penilaian pengajaran tentu juga dapat digunakan untuk
mengetahui kemajuan pengajaran serta mengetahui kekurangan dan kelemahan
pengajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian guru dapat memperbaiki
sistem mengajar yang dipakai olehnya sehingga kemampuan dan kualitas mengajar
guru dapat menjadi semakin baik. Berdasarkan perbedaan antara tujuan dan hasil
belajar siswa, direvisi rencana pelajaran mengenai materi tersebut. Pada hasil
pembelajaran guru memberikan penilaian secara individu
Ø Mengukur prestasi siswa
Tes belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Tes ini penting sekali dilakukan
oleh guru, untuk mengetahui seberapa jauh siswa sudah mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Hasil tes dapat digunakan oleh guru, untuk mengambil
keputusan atau umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Jadi secara
tidak langsung tes dapat di gu nakan untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan
pendidikan dari waktu ke waktu. Banyak cara yang dilakukan untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
Dengan evaluasi ini, guru
bisa merevisi RPP yang telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran
yang akan datang.
FORMAT KRITERIA
PENILAIAN
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
3.
|
Pengetahuan
Praktek
Sikap
|
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
LEMBAR PENILAIAN
No
|
Nama Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Pengetahuan
|
Praktek
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
CATATAN
:
@ Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Ø Mengevaluasi media dan
metode.
Media pengajaran adalah bahan, alat/media, yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif
dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.
Evalusi
media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang dilaksanakan
dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi
terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut turut dipertimbangkan yaitu
dengan membuat sebuah media pembelajaran yang menarik untuk siswa, buat siswa
selalu ingin tahu dengan media yang guru buat. Media gambar mengenai metamorfosis
hewan dimungkinkan untuk siswa berpartisipasi aktif dalam mengidentifikasi dan
membuat beberapa karya mengenai materi tersebut. Jika siswa kurang memahami maksud
dari media, maka guru harus memperbaiki media pembelajaran agar mampu menyampaikan
pesan isi media pembelajaran tersebut.
Pada evaluasi metode guru
melakukannya di akhir proses pembelajaran. Dengan metode yang sudah di sediakan
oleh guru. Disini guru melihat dengan metode yang diberikan kepada siswa apakah
siswa jenuh, senang atau diam. Apabila guru bertanya kepada siswa dan banyak
yang menjawab atau merespon pertanyaan guru disinilah dikatakan guru telah
berhasil menggunakan metode pembelajaran, apabila sebaliknya, guru harus
merubah metode pembelajaran agar lebih menarik dan proses pembelajaran tercapai
tujuannya.
3. KESIMPULAN
Model desain ASSURE merupakan
singkatan dari komponen-komponen atau langkah-langkah penting yang terdapat di
dalamnya, yaitu: Analyze learner (menganalisis siswa); State
standard and performance objectives
(menetapkan standar dan tujuan pembelajaran); Select
methods, media, and materials (memilih metode, media dan materi pelajaran);
Utilize technology, media and materials (menggunakan
teknologi, media, dan materi); Requires
learner participation (mengaktifan keterlibatan siswa); Evaluate and revise (evaluasi dan revisi).
Pembelajaran
yang efektif dan efisien dapat diwujudkan dengan memanfaatkan berbagai
teknologi dan media yang mendukung pembelajaran. Pemanfaatan media dan
teknologi ini akan membantu guru dan siswa lebih mempermudah komunikasi
terutama dalam menyampaikan dan menangkap pesan pembelajaran. Media dan
teknologi memegang peranan penting dalam mendukung proses pembelajaran. Untuk
dapat mewujudkan suatu proses pembelajaran yang menggunakan teknologi dan
media, guru dapat memilih model ASSURE. Model ini merupakan suatu pendekatan
sistematis untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dengan langkah:
menganalisis karakteristik siswa, menetapkan standar dan tujuan pembelajaran,
memilih metode, media dan materi pelajaran, menggunakan teknologi, media, dan
materi, mengaktifan keterlibatan siswa, evaluasi dan revisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar